Cari Blog Ini

Minggu, 13 Desember 2009

TIPS PEMERIKSAAN MATA PADA ANAK-ANAK

Seringkali para praktisi akan menemui pasien yang non kooperatif, dan salah satunya adalah anak-anak. Berikut ini adalah beberapa kiat yang mungkin dapat anda coba sebagai praktisi :
1. Hindari tingkat dominansi orang tua
9 dari 10 orangtua akan melakukan intervensi atau campur tangan selama pemeriksaan. Maka lakukanlah komunikasi dengan orangtua tentang apa yang akan anda lakukan dan berikanlah mereka pengertian agar mereka bisa membantu proses pemeriksaan ini sebagai :
A. Pengamat
Dalam artian, apapun yang terjadi jangan pernah berkomentar meski berkata " aduh ".karena kata2 yang keluar dapat memicu emosi dalam hal ini mood si anak. Anak2 lebih mudah tersinggung dan merasa dikucilkan apabila terdengar hal2 yang bernada sinis atau mengejek.
B. Mediator
Adakalanya anak sangat bergantung sekali dengan orang tua, artinya orang tua berperan sebagai pengembang motivasi anak.Pada keadaan ini anda dapat menyiasatinya sehingga dapat menunjang proses pemeriksaan.
2. Jadilah teman
Masa kanak2 merupakan masa bermain. Maka anda dituntut untuk menjadi seakan2 sebagai teman bermainnya.Alangkah lebih baik bila anda menempatkan diri sebagai teman bermainnya dan lakukan pola pemeriksaan yang bersifat non formal.
3. Jangan terlalu menggurui
Anak-anak tidak begitu respek dan responsif bila anda berperilaku seperti guru atau lebih suka menekan meski kalimat anda baik tapi gaya bicara anda terkesan guru. Seringkali anak salah menginterpretasikan maksud dari nara sumber ( baca praktisi )
4. Pilihlah obyek yang tepat
Anda dapat menggunakan obyek yang bersifat tidak formal seperti huruf. Obyek angka dan gambar adalah alternatif terbaik, apabila anda tidak memilikinya anda dapat menggunakan obyek pada surat kabar atau bahkan kartu baca buatan sendiri dengan perkiraan jarak dan besaran sesuai standar pemeriksaan, misalnya artikel tentang olahraga atau tokoh superhero. Hal ini untuk memancing ketertarikan anak dan akan sangat berguna bagi anak yang hiperaktif ataupun anak dengan tingkat konsentrasi rendah.
5. Koreksi kebutuhan bacanya
Setelah anda mendapatkan koreksi untuk penglihatan jauh, maka lakukanlah pemeriksaan untuk bacanya. Ukuran yang anda putuskan mestilah mewakili kebutuhan baca dan jauhnya. Apalagi pada usia sekolah, kebutuhan akan baca lebih tinggi. Biasanya nilainya antara +0.25 D - +0.50D
6. Berbagi resume
Jangan sepelekan faktor orang tua, karena mereka adalah pengawas yang baik. 60% kehidupan anak dihabiskan dirumah. Pasca pemeriksaan sampaikan pada orangtua hasil yang anda dapatkan dan sampaikan ekses2 yang mungkin timbul. Jangan takut atau paranoid dengan hasil pemeriksaan, justru dari sinilah peran orangtua akan menjadi sangat dominan dan menentukan di masa yang akan datang bagi si anak. Jelaskan dengan bahasa yang mudah dimengerti dan langkah2 apa saja yang mereka tempuh dan yakinkan bahwa ukuran yang mereka terima ( bila ada ) bukanlah kutukan atau penderitaan serta alasan untuk membuat si anak lebih tertekan dan depresi

Tidak ada komentar: