Cari Blog Ini

Selasa, 04 Januari 2011

MENGURANGI DAMPAK NEGATIF PENGGUNAAN LENSA KONTAK

Kebanyakan populasi mulai akrab dengan istilah lensa kontak. Beberapa di antaranya adalah pengguna dan sebagian yang lainnya adalah orang yang menjual dalam hal ini mungkin saja praktisi atau non praktisi. Ketidakpastian hukum dan legalitas penjualan lensa kontak membuat indonesia adalah pasar yang menjanjikan bagi produsen dan dapat pula dipastikan sebagai lahan baru alasan mengapa para pengguna harus pergi ke dokter spesialis mata karena mengalami komplikasi akibat pemakaian lensa kontak. Sistem yang terabaikan menyebabkan begitu potensialnya terjadi penyimpangan-penyimpangan yang secara tidak langsung akan menggiring konsumen sebagai pihak yang dirugikan. Percaya atau tidak dalam mendapatkan lensa kontak layaknya membeli permen di warung. Konsumen dipersilahkan memilih, membeli dan sebagian di antara mereka tidak mendapatkan informasi yang cukup perihal lensa kontak. Saat anda memutuskan menggunakan lensa kontak maka secara tidak langsung akan terhubungkan dengan masalah larutan, tempat dan lensa kontak itu sendiri.

FDA alias BPPOM nya Amerika melansir tidak semua larutan lensa kontak aman digunakan setiap orang. Dalam kesempatan lain maklumat tersebut akan saya publikasikan seraya menunggu persetujuan hak cipta sang peneliti. Fatalnya lagi,sedikit sekali (bila tidak ingin dikatakan tidak ada) praktisi yang menjelaskan usia penggunaan tempat lensa kontak. Tanpa bermaksud mencibir, penulis mengajak para praktisi dan pengguna berpikir sejenak dan mengingat2 bagaimana proses jual beli lensa kontak berlansung.Waktu akan dijadikan biang keladi mengapa prosedur tersebut tidak dapat diterapkan. Namun semua kembali pada keunikan setiap pribadi. Permasalahan utama bukan pada " bisa " atau tidak tetapi "mau " atau tidak anda memberi dan menerima penjelasan yang komprehensif dan efektif.

Hipoksia atau bisa diilustrasikan sebagai keadaan berkurangnya pasokan oksigen ke tubuh merupakan hal yang mendasar di alami saat memakai lensa kontak. Indikasi utamanya adalah menurunnya kemampuan penglihatan pada saat-saat tertentu, mata merah, sensasi rasa panas dan perih. Mengapa bisa terjadi?

1. Oksigen yang harusnya dapat masuk langsung ke mata di halangi oleh alat bantu berupa lensa kontak

2. Lensa kontak adalah bahan semipermiabel dimana akan menyerap cairan disekitarnya untuk menjaga keseimbangan tingkat kebasahan/kelembaban lensa kontak. Sehingga air mata yang seyogyanya dibutuhkan oleh organ mata bagian luar akan berkurang secara kuantitas dan kualitas dikarenakan terserap oleh lensa kontak

3. Deposit atau endapan yang hinggap di lensa kontak akan menyebabkan deformasi atau perubahan bentuk fisik sehingga diperkirakan zona penutupan area dan tekanan yang diberikan pada organ mata akan bertambah. Tidak jarang beberapa pengguna akan mengalami kondisi mata kering dan saat dilepaskan rasanya sakit atau bahkan menimbulkan bunyi sebagaimana mainan terbuat dari silikon bernama 'kutu loncat' dimainkan

Ketika akibat yang ditimbulkan telah dikenal maka solusinya akan ditawarkan antara lain :

1.Jangan gunakan lensa kontak di saat anda menjalani aktivitas yang berkaitan dengan air, seperti berenang dan mandi

2.Cuci dan bersihkan tangan sebelum memasang dan atau melepaskan lensa kontak

3. Bersihkan lensa kontak sesuai dengan jenisnya dan arahan yang disampaikan oleh praktisi

4.Pastikan anda membersihkan lensa kontak dengan larutan yang mengandung disinfektan bukan infus atau saline

5. Gunakan selalu larutan dengan masa kadaluarsa yang masih jauh maksimal 6 bulan sebelum kadaluarsa

6. Jangan gunakan larutan lebih dari sebulan setelah dibuka atau sesekali melakukan isi ulang

7. Simpan lensa kontak di tempatnya dan pastikan lensa kontak terendam secara menyeluruh

8.Jagalah kebersihan tempat lensa kontak. Bila tidak digunakan, tempat tersebut sebaiknya dalam keadaan terbuka untuk menghindari endapan yang mungkin timbul dan menjadi titik awal pertumbuhan mikroorganisme. Gantilah tempat bila telah berumur sedikitnya 3 bulan penggunaan atau bila ditemukan goresan atau kerusakan pada bagian dalam tempat lensa kontak.

9. Gunakan lensa kontak sesuai jenis dan masa berlaku

10.Pemeriksaan mata secara berkala

Semakin tingginya tingkat komplikasi yang disebabkan oleh pengguna lensa kontak menginformasikan telah terjadinya disinformasi atau tata laksana penggunaan lensa kontak sebagai salah satu alat rehabilitasi penglihatan. Sayangnya, permasalahan yang timbul merupakan akumulasi dari sekian tahun penggunaan. Walhasil banyak pasien yang akan mengatakan bahwa," saya tidak ada masalah padahal lensa kontak yang berumur sebulan dipakai sampai 3 bulan". Paradigma " selama masih enak, masih bisa gunakan " sebaiknya dipinggirkan. Semua ini bukan agar supaya tidak menggunakan lensa kontak atau mencari untung dari penjualan lensa kontak. Hal paling mendasar adalah bagaimana " kita memperbaiki KUALITAS HIDUP" bukan lagi idiom seperti termaktub sebelumnya.

Lensa kontak dipilih untuk meningkatkan kualitas hidup bukan untuk menurunkan. Tanggung jawab ini bukan dipikul sendiri oleh pemakai tetapi juga oleh penjual. 1 pasien anda mengalami komplikasi maka secara tidak langsung anda telah berpartipasi memjerumuskan pasien tersebut ke dalam kesulitan. Bayangkan bila itu menimpa orang terdekat atau yang di sayangi dalam kehidupan anda???

BERAT SAMA DIPIKUL, RINGAN SAMA DIJINJING

Referensi :
1.www.solaraid.org
2. Troy Bedinghaus.OD.MD
3.Paddock, Catharine. "Manufacturer Recalls Contact Lens Solution Linked To Potentially Blinding Eye Infection."Medical News Today 29 May 2007
4. sumber2 lainnya

Tidak ada komentar: