Cari Blog Ini

Senin, 08 Maret 2010

SUDUT PANTOSCOPIK KUNCI SUKSES MENGGUNAKAN KACAMATA???

Banyak permasalahan yang kerap kali ditemui saat menggunakan kacamata, apakah kacamata yang memiliki ukuran( baca minus, plus atau cylinder ) atau tanpa ukuran. Pertanyaan yang selalu muncul, dimanakah letak permasalahannya? Keadaan ini bagi penyandang kelainan refraksi terutama dengan tingkat koreksi yang tinggi menjadi hal yang tidak aneh bahkan dianggap biasa. Lalu seperti apakah penjelasan secara teknis?
Mayoritas pengguna mengeluhkan ketidaknyamanan saat menggunakan alat bantu yang bernama kacamata. Pusing, cepat lelah, mata berair sebagai beberapa hal dari akibat pemakaiannya. Padahal cukup banyak faktor yang dapat dijadikan indikator instrumen tersebut bermasalah. Tidak jarang ukuran yang kurang pas dijadikan kambing hitam atas problema yang dihadapi.
Kami ingin menghadirkan kepada seluruh pembaca sekalian baik anda praktisi atau non praktisi perihal hambatan saat menggunakan piranti kacamata. Ya, sudut pantoscopic yang didefinisikan sebagai sudut kemiringan rim ( baca tempat lensa ) antara garis lurus yang dibentuk oleh lensa dan frame. Sebagai titik rujukan adalah gagang bagian samping frame, dimana tegak lurusnya dianggap garis normal. Gunakanlah penggaris dan posisikan tegak lurus dengan bagian samping frame dan penggaris tersebut diproyeksikan menjadi garis normal. Kemudian anda dapat melihat kemiringan rim dari mistar acuan garis normal. Besaran yang direkomendasikan adalah 8-10 derajat andai diukur dengan menggunakan penggaris busur derajat.
Mengapa harus diperhatikan? sudut pantoskopik berperan dalam menentukan jarak antara permukaan belakang lensa sama jaraknya terhadap kornea mata pada tiap bagian lensa. Apabila jarak yang sama telah dicapai, maka akan semakin meningkatlah zona penglihatan efektif. Kami yakin bahwasanya saat anda melihat bagian tepi lensa meski normal sekalipun akan mengakibatkan penyimpangan pembiasan. Sehingga, obyek terlihat tidak sesempurna saat anda melihat dari titik pusat lensa.Di samping itu zona efektif power akan didapat. Dalam beberapa penelitian, bahkan dilansir bahwasanya sudut pantoscopik menjadi kunsi sukses atau keberhasilan saat menggunakan kacamata. Bahkan untuk jenis lensa tertentu, para praktisi disarankan untuk mengukur sudut pantoscopik sebelum melakukan penitikan titik fokus lensa.
Apakah anda sudah mengeceknya, jangan sungkan untuk meminta pada para praktisi agar kenyamanan menjadi hal nyata dan bukan impian belaka. Lagipula, apakah anda tidak bosan dengan rasa tidak nyaman dan sempitnya lapang pandang akibat memakai kacamata. Pastikan anda yakin bahwasanya sudut pantoskopik bagian kanan dan kiri frame adalah sama. Banyak orang telah membuktikannya, bagaimana dengan anda ???

Tidak ada komentar: