Cari Blog Ini

Rabu, 05 Mei 2010

RETINOPATI DIABETIK 2

Retina merupakan salah satu media refrakta (=pembias ) dan menjadi bagian terpenting bagi tersedianya fungsi penglihatan. Elemen terletak di bagian belakang bola mata karena melapisi dinding bola mata. Syaraf sensoris dan retinal pigmen epithelia menjadi kandungan yang dimilikinya dan jutaan fotoreseptor (penerima rangsang cahaya ) yang berbentuk sel kerucut dan sel batang menjadi bagian yang tak terpisahkan. Fungsi ini memberikan beban bagi retina untuk lebih banyak kerja setiap waktu, namun sayangnya sedikit sekali personal menganggap penting arti sebuah penglihatan. Bahkan pamornya lebih kalah dari merawat kecantikan dan kemulusan tubuh.

Salah satu bagian terpenting dari retina adalah makula, dimana memiliki sel kerucut yang berguna dalam "fine vision" dalam artian membuat kita dapat megidentifikasi warna, garis dan bentuk. Fovea juga terdapat didalamnya dan memiliki keutamaan yang demikian mempesona, karena dari area yang tidak lebih besar dari sebuah titik berpengaruh terhadap kemampuan penglihatan.

Retinopati lebih dikenal sebagai gangguan tanpa peradangan yang terjadi pada jaringan pembuluh darah di retina dan biasanya berkaitan erat dengan penyakit sistemik dan salah satu contohnya adalah diabetes melitus atau kencing manis. Sebagaimana telah dijelaskan dalam artikel sebelumnya, maka penderita DM berdasarkan riset yang dibuat oleh Wisconsin Epidemilogic Study of Diabetic Retinopathy (WESDR) maka bagi yang berusia kurang dari 30 tahun (DM tipe I):
- durasi DM < 5 tahun, DR 13%,
- durasi DM 10-15 tahun, DR 90%
penderita DM berusia lebih dari 30 tahun (DM tipe II):
- durasi DM <5 tahun,ketergantunganpada insulin vs non insulin adalah 40% vs 24%
- durasi DM kurang dari 15 hingga 20 tahun, insulin vs non-insulin adalah 84% vs 53%.

Mengapa penanganan retinopati diabetik begitu penting ? Terkadang penderita DM tidak memiliki keluhan retinopati dan visus (kemampuan penglihatan ) akan secara bertahap mengalami penurunan. Banyak ahli mendefinisikannya sebagai bentuk "vision loss" atau hilangnya penglihatan dan para ahli pun sepakat bahwasanya penderita DM wajib melakukan pemeriksaan secara berkala karena mempunyai progresifitas tinggi dalam terciptanya efek kebutaan dibanding penyakit lainnya. Oleh karenanya dibeberapa negara maju dan berkembang, penyakit ini mendapatkan perhatian yang lebih besar. Bagaimana dengan indonesia? Insya ALLAH bila tidak ada halangan kita akan memiliki sarana dan pra-sarana layanan deteksi dini retinopati diabetik yang bertempat di RS Cipto Mangunkusumo. Program ini terselenggara atas kerjasama swasta dan pemerintah, salah satunya LSM Helen Keller Internasional.

Lalu dimanakah peran praktisi dalam hal ini RO dalam mensukseskan program ini? Banyak orang mengira ini bukanlah tugas kita, tapi tahukah anda bahwasanya di negara maju dan berkembang profesi ini begitu berperan dan salah satunya adalah melakukan foto retina dan melakukan edit dan upgrade dari foto retina. Insya ALLAH selepas saya melakukan training dan studi banding di singapura yang akan segera berakhir, saya mengundang para anggota grup ini dengan klasifikasi sebagai berikut :

1. Praktisi RO
Saya akan mengajarkan anda secara sukarela ataupun via seminar mengenai bagaimana mengoperasikan foto fundus dan edit foto fundus. Di singapura, tenaga yang melakukannya adalah optometris bukan profesi lainnya. Bagi pihak akademisi, insya ALLAH saya juga bersedia memberikan semacam kultum bagi para mahasiswanya. Apabila saya tidak salah dengar, alhamdulilah bahwasanya saya diberi kepercayaan oleh ALLAH sebagai perintis dalam bidang ini di indonesia.

2. Non Praktisi
Sebagai wujud rasa terima kasih atas nikmat&kepercayaan dari ALLAH melalui keikutsertaan anda dalam grup ini, maka saya mengajak dan mengundang anda untuk melakukan foto retina, terutama bagi yang mengalami permasalahan penglihatan dan penderita DM. Analisa dan penilaian akan diberikan pada waktu yang sama.

Teriring rasa syukur saya pada anda semua, karena tanpa doa dan keikutsertaan anda dalam grup ini, mungkin mustahil bagi saya untuk dipercaya menuntut ilmu dalam bidang yang belum dikenal khalayak indonesia. Mohon doanya moga saya bisa lulus dan terus aktif berperan serta dalam mencapai "vision 20/20" dan mencegah kebutaan via artikel dan usaha lainnya. Majulah Indonesiaku.

Tidak ada komentar: